Mengenal Lebih Dekat Kebudayaan Betawi Lewat Lukisan Karya Sarnadi Adam

Pada hari Selasa, 15 Agustus 2017 yang lalu saya mendapatkan satu kehormatan untuk dapat menyaksikan peresmian Pameran Lukisan Tunggal Karya Sarnadi Adam yang terselenggara berkat kerjasama antara  Aston Marina Ancol Hotel dengan  Merpati Training Center dan Woman Radio 94.3 Fm. 

Pameran Lukisan Tunggal ini berlangsung dari tanggal 15 Agustus hingga 25 Agustus 2017 di Aston Marina Ancol Hotel Jakarta Utara. Pameran Lukisan ini dihadiri dan diresmikan secara langsung oleh Ketua DPD Republik Indonesia Oesman Sapta Odang, selain beliau hadir pula Anggota DPD lainnya yang mewakili beberapa daerah serta para tamu undangan.

Acara Pameran Lukisan Tunggal Karya Sarnadi Adam ini dibuka pada pukul 19.00 Wib dengan doa dan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh tamu undangan. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya maka acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Paundra Hanutama Marketing Communications Manager Aston Marina Ancol.

Dalam kesempatan ini Paundra Hanutama menyampaikan bahwa “Kami ingin memamerkan koleksi Lukisan Betawi karya Sarnadi Adam, khususnya lukisan yang bertema merah putih atau kemerdekaan untuk dinikmati masyarakat. Karya-karya ini perlu untuk diketahui agar masyarakat Indonesia bisa menikmati, menghargai dan mengapresiasi serta menginspirasi bangsa kita secara keseluruhan”. “Kami berharap pameran Lukisan karya Sarnadi Adam dapat memicu dan membangun semangat kita dalam memperkuat karakter bangsa hingga akhir bangsa ini menjadi pemenang” lanjutnya.

Setelah Marketing Communications Manager Aston Marina Ancol Paundra Hanutama menyampaikan sambutannya maka sambutan selanjutnya disampaikan oleh Sarnadi Adam sebagai Pelukis Tunggal dalam pameran ini. 

Dalam sambutannya ini Sarnadi Adam menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Ketua DPD RI yang telah bersedia hadir dan meresmikan Pembukaan Pameran Tunggal Karyanya di Aston Marina Ancol, kemudian Sarnadi Adam juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran para Anggota DPD, sahabat serta tamu undangan dalam Pembukaan Pameran Lukisan Tunggalnya.

Dalam sambutannya ini, Sarnadi Adam menyampaikan bahwa Pameran Lukisan Hari Kemardekaan Karya Sarnadi Adam mengadirkan karya lukisannya yang mengusung 3 (tiga) tema utama yaitu 26 lukisan Kebudayaan Betawi, 12 lukisan tentang Kehidupan Penari Betawi dan Kehidupan di daerah pantai.

Berikut ini beberapa Lukisan Karya Sarnadi Adam yang mengusung tema Kebudayaan Betawi yang pertama tentang Kehidupan para Penari Betawi yang saat ini kehidupannya sangat memprihatinkan karena itu untuk mengangkat kehidupan para pelaku Seni Betawi memerlukan uluran tangan dari Pemerintah dalam meningkatkan kehidupan mereka, para Penari Betawi dan pelaku seni di daerah lainnya. Berikut ini beberapa lukisan Karya Sarnadi Adam yang mengangkat tema Penari Betawi

Lukisan Penari Betawi di atas ini mengingatkan saya dengan kondisi pada saat ini di mana banyak Penari-penari Betawi kita yang beralih profesi karena kondisi ekonomi yang mereka hadapi dan ini menjadi keprihatinan bagi kita semua para pencinta Kebudayaan Betawi.

Selain itu tema kedua yang diangkat oleh Sarnadi Adam dalam karya lukisannya adalah mengenai  Perkampungan Betawi tempo dulu. Menurut Sarnadi Adam saat ini kondisi Perkampungan Betawi sangat jauh berbeda.

Pada masa tempo dulu Perkampungan Betawi masyarakatnya masih sederhana, masih banyak ruang kosong dan pohon-pohon yang rindang serta masyarakatnya pun masih penuh keakraban serta gotongroyong seperti masa zaman kecilnya pada tahun 1960an.

Kini Masyarakatnya Betawi sudah plural dan banyak unsur-unsur luar yang masuk sehingga lebih majemuk dan modern sehingga banyak perubahan yang terjadi. 

Selanjutnya tema yang ketiga, dalam lukisannya Sarnadi Adam mengangkat tema tentang kehidupan para Nelayan di Pantai Pesisir Betawi atau Jakarta, seperti yang tergambar dalam beberapa  lukisan di bawah ini:

Jika kita perhatikan kenapa banyak Wanita dalam lukisan Sarnadi Adam yang bertemakan pantai ? Beliau menjelaskan dalam sambutannya bahwa pada zaman dulu di Betawi perempuan di daerah pesisir pantai banyak yang bekerja keras bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri namun juga untuk keluarganya. Sehingga melalui lukisan karyanya ini beliau ingin kita tahu bahwa wanita yang tinggal di daerah pesisir Betawi punya sejarah tersendiri yang layak diabadikan dalam karya lukisannya.

Menurut Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang apa yang dilakukan oleh Sarnadi Adam patut ditiru oleh seniman seni rupa lainnya untuk mengangkat tema-tema tertentu dari daerahnya masing-masing .

Dengan demikian setiap daerah punya seniman yang mau mengangkat Kebudayaan daerahnya masing-masing sehingga seni rupa di setiap daerah dapat dikenal oleh masyarakat luas. Namun ini perlu kerja sama dari semua pihak bukan hanya Pemerintah Pusat tetapi seluruh lapisan masyarakat.

Demikianlah catatan dian mengenai acara Pembukaan Pameran Lukisan Hari Kemardekaan Karya Sarnadi Adam yang masih akan berlangsung hingga tanggal 25 Agustus 2017, jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang  Lukisan Karya Sarnadi Adam dan Kebudayaan Betawi dalam pandangan  Sarnadi Adam silahkan berkunjung ke Pameran Lukisan Tunggu karya Sarnadi Adam ini di Aston Marina Ancol Jakarta Utara.

Sampai berjumpa dipembahasan selanjtnya..salam…

16 Comments Add yours

  1. Luar biasa Lukisan nya aku suka aku suka

    1. Dian Anthie berkata:

      Iya lukisannya memang keren-keren ya, terimakasih atas kunjungannya^^

  2. Kania berkata:

    Nambah lagi pengetahuan tentang pelukis Indonesia, makasih infonya mba Dian..

    1. Dian Anthie berkata:

      Sama-sama mba Kania, terimakasih atas kunjungannya ya^^

  3. Hastira berkata:

    kalau lukisan spt ini aku suka krn nyata bisa dinikmati drpd yg abstrak, jd memang bsia kita lihat budaya betawi ya

    1. Dian Anthie berkata:

      Betul sekali, lukisan seperti ini lebih mudah di paham oleh orang-orang awam seperti Dian juga karena apa yang di maksudkan oleh si Pelukisnya dapat kita lihat dan pahami secara langsung, berbeda dengan Lukisan Abstrak yang memerlukan pemikiran lebih dalam lagi mengenai maksud dari lukisannya. Terimakasih atas kunjungannya^^

  4. Triani Retno A berkata:

    Penari Betawi yang pindah ke profesi lain….itu serupa dengan penulis buku yang pindah ke profesi lain. Ketika pindah diisayangkan, tapi kalau nggak pindah, susah untuk bertahan hidup layak.

    1. Dian Anthie berkata:

      Ya.. mungkin banyak pertimbangannya ya mba Retno, apapun pilihannya semoha itu yang paling baik untuk mereka. Terimakasih atas kunjungannya mba Retno^^

  5. adi pradana berkata:

    luar biasa lukisannya, melestarikan budaya betawi. Good job

    1. Dian Anthie berkata:

      Semoga semakin banyak seniman yang mau mengangkat kebudayaan daerahnya masing-masing. Terimakasih atas kunjungannya mas Adi^^

  6. gus bolang berkata:

    sangat bagus lukisannya benar benar menggambarkan kondisi sosial budaya masyarakat betawi tempo dulu

    1. Dian Anthie berkata:

      Betul sekali,lukisan Sarnadi Adam memang menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi tempo dulu yang masih sederhana dan penuh rasa kekeluargaan. Terimakasih atas kunjungannya Pak Bolang^^

  7. liadjabir berkata:

    mba, aliran sarnadi adam ini apa? aku suka gak ngerti dehh kalo liat lukisan

    1. Dian Anthie berkata:

      Hehehehe terus terang dian memang kurang paham dengan aliran dalam seni lukis, tapi menurut dian lukisannya natural sekali, karena beliau ingin orang lain bisa mengenal Kebudayaan Betawi, yang kini sudah banyak beubah, ini semacam kerinduannya terhadap suasana Betawi tempo dulu, dan kehidupan masyarakatnya, termasuk juga perjuangan para pelaku seni tari Betawi yang kini sudah banyak dilupakan orang.

  8. Titik Asa berkata:

    Acara yang menarik mbak.
    Lewat lukisan-lukisannya kita bisa melihat ragam kehidupan masyarakat Betawi. Bagaikan membaca buku sejarah tentang Betawi…

    Salam,

  9. adz'47 berkata:

    Profile pelukisnya mana…?

Tinggalkan komentar